kau mengecup keningku hangat dan lembut
''perempuanku, kaulah perempuanku" bisikmu
aku tersenyum menatap hitam bola matamu
disana ada aku, hanya aku
lalu hening dan kita mengukur kedalaman hati
inikah pilihan kita, jalan yang harus kita lewati
ternyata kita sama-sama tak tahu
bahkan untuk menghela nafas pun apakah masih mampu
ah...lebih baik diam
biar waktu menyimpan tanyaku
Aku ingin bersamamu, seperti ombak dengan bibir pantai jauh kemana riak berpetualang kelak kembali bagi cintanya... Aku ingin bersamamu, seperti angin dengan gunung-gunung ke segala penjuru mata angin terserak melembut jua di julangnya, Aku akan tetap disini hingga kemanapun dirimu pergi suatu saat kembali kau temui...
Jumat, 23 November 2012
Rabu, 14 November 2012
Simpang Membenam
Pernahkah kau tau berapa banyak jarum menusuk bersama ragu
Mesti ku tanggung membayar setiap detik untuk bisa tersenyum bersamamu
Aku mengerti bila dirimu tak perduli
Kejujuran dan dusta bergantian menulis di buku takdir
Dan hidup harus terus berjalan
Pada simpang itu nanti
Ku benam satu_satu
Hilang harap tak membuat nestapa
Ku pilih tak memiliki harapan apa_apa meski hanya sekelebat mimpi
Mesti ku tanggung membayar setiap detik untuk bisa tersenyum bersamamu
Aku mengerti bila dirimu tak perduli
Kejujuran dan dusta bergantian menulis di buku takdir
Dan hidup harus terus berjalan
Pada simpang itu nanti
Ku benam satu_satu
Hilang harap tak membuat nestapa
Ku pilih tak memiliki harapan apa_apa meski hanya sekelebat mimpi
Langganan:
Postingan (Atom)