"Waktu"
apapun namanya ia telah membawamu padaku
dirimu melintas deras di atas pusaran rasa
kebanggaan, arogansi, luka, kecewa
atau entah apa namanya karena terlalu absurd bagiku
berawal dari mana aku juga tak tahu
semakin dekat, semakin lekat, semakin sakit, semakin tak terkatakan
hei....bukankah terlebih tepat jika ku ucap sebagai kejatuhanku?!
aku terbakar melebur jadi abu, padamu
Aku ingin bersamamu, seperti ombak dengan bibir pantai jauh kemana riak berpetualang kelak kembali bagi cintanya... Aku ingin bersamamu, seperti angin dengan gunung-gunung ke segala penjuru mata angin terserak melembut jua di julangnya, Aku akan tetap disini hingga kemanapun dirimu pergi suatu saat kembali kau temui...
Rabu, 16 Januari 2013
Kafan Hati
menyeret kaki
di terjalnya hari_hari
kusandang segumpal beban
terbungkus kafan merembes darah
ia telah mengusirku dari kehidupannya
ku bawa pergi
kafan pembungkus hatiku yang remuk
satu_satunya nasehat adalah untuk sadar
petaka ini kupilih sendiri
bukankah aku telah patah hati sejak semula
di terjalnya hari_hari
kusandang segumpal beban
terbungkus kafan merembes darah
ia telah mengusirku dari kehidupannya
ku bawa pergi
kafan pembungkus hatiku yang remuk
satu_satunya nasehat adalah untuk sadar
petaka ini kupilih sendiri
bukankah aku telah patah hati sejak semula
Langganan:
Postingan (Atom)