kau mengecup keningku hangat dan lembut
''perempuanku, kaulah perempuanku" bisikmu
aku tersenyum menatap hitam bola matamu
disana ada aku, hanya aku
lalu hening dan kita mengukur kedalaman hati
inikah pilihan kita, jalan yang harus kita lewati
ternyata kita sama-sama tak tahu
bahkan untuk menghela nafas pun apakah masih mampu
ah...lebih baik diam
biar waktu menyimpan tanyaku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar