Katakan padaku bagaimana dapat ku eja namamu tanpa terluka
Menepis segala ingin yang membumbung seperti asap perapian
Aku lelah, kakiku berdarah
Mengikut kemana hati beranjak
Aku mengunyah mimpi seperti kanak_kanak menelan sarapan paginya
Tersedak...tersadar, bentang mimpi dan nyata tak terseberangi
Aku membasuh luka dengan cuka, nikmati perihnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar