menikmati tertawamu menggelegak *
memecah siang, menyeka peluhku, di kerindangan daun_daun mangga
menggali rongga_rongga pada paru_paru sesakku
merajuk, membuai, meluluh lantakkan
ingin merasakan jangatmu memburai pori_poriku
menjadikannya tergigil gemetar
menikmati aroma tubuh melilit udara nafasku
tapi kapan
esok lusa, minggu depan, atau kelak di hari tanpa tepi
saat kita tak punya amarah
tanpa geram hujatan
diam duduk saling bergenggam tangan
*hanya suara kita yang bertaut meniti gelombang elektromagnetik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar