Jumat, 19 Oktober 2012

Sepercik Ingin

menikmati tertawamu menggelegak *
memecah siang, menyeka peluhku, di kerindangan daun_daun mangga
menggali rongga_rongga pada paru_paru sesakku
merajuk, membuai, meluluh lantakkan

ingin merasakan jangatmu memburai pori_poriku
menjadikannya tergigil gemetar
menikmati aroma tubuh melilit udara nafasku

tapi kapan
esok lusa, minggu depan, atau kelak di hari tanpa tepi
saat kita tak punya amarah
tanpa geram hujatan
diam duduk saling bergenggam tangan

*hanya suara kita yang bertaut meniti gelombang elektromagnetik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar